Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Kegiatan proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dirancang terpisah dari intrakurikuler, bertujuan untuk dapat menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila melalui tema dan pengelolaan projek berdasarkan dimensi dan fase.
Sesuai dengan struktur Kurikulum Merdeka, peserta didik di Fase D (Kelas VII) diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan memilih minimal 3 tema utama dalam 1 tahun. Adapun tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dipilih di SMP Negeri 4 Negara yaitu: 1) Gaya Hidup Berkelanjutan, 2) Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI, dan 3) Kewirausahaan.
Pada tema proyek kedua, Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI kegiatan dilaksanakan dengan mengambil topik “SAVE HIU KEPANG” yang memiliki akronim yaitu: Sayuran Vertikal Hidroponik Untuk Ketahanan Pangan.
Alur Kegiatan Proyek
Kegiatan proyek dilaksanakan melalui 4 tahapan, yaitu:- Tahapan Pengenalan: Mengenali dan membangun kesadaran murid untuk berinovasi sehingga tumbuh suatu gagasan baru yang dapat dikembangkan dimasa yang akan datang (pengenalan - ekplorasi - refleksi awal - diskusi kritis)
- Tahapan Kontekstualisasi: Mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat (sekolah/tempat tinggal)
- Tahapan Aksi: Melaksanakan aksi nyata dari proses pembelajaran yang didapatkan
- Tahapan Refleksi dan Tindak Lanjut: Selebrasi, evaluasi, refleksi dan membuat komitmen
Tujuan Pencapaian Proyek
Melalui pelaksanaan proyek ini diharapkan siswa mampu:
- memahami cara budidaya tanaman/sayuran dengan memanfaatkan limbah botol plastik.
- mempraktikkan sistem hidroponik sederhana yang baik dan benar.
- mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan budidaya sayuran menggunakan metode hidroponik.
- berinovasi serta berekayasa dan berteknologi dalam bidang pertanian untuk meningkatkan mutu pertanian di Indonesia sehingga menghasilkan pangan yang berlimpah dengan metode hidroponik.
Pelaksanaan Proyek
Adapun poin – poin pelaksanaan kegiatan proyek “Hiu Kepang” pada tahap pengenalan diantaranya: siswa diperkenalkan tentang Budidaya Tanaman Sayuran, Tahapan, Manfaat dan Peluang Usaha serta Budidaya Sayuran dengan Sistem Hidroponik, melakukan pengamatan lingkungan yang berkaitan dengan budidaya tanaman hortikultura, menghadirkan pembicara tamu dari SMK Negeri 2 Negara terkait dengan prinsip Pertanian Konvensional vs Modern serta sistem budidaya sayuran melalui sistem Hidroponik secara sederhana. Sedangkan pada tahapan kontekstualisasi, kegiatan yang dilaksanakan yaitu : kunjungan serta observasi lingkungan sekitar sekolah, membuat MindMapping dengan tema "Hidroponik", Galery Walk : menempel hasil, berbagi dengan teman/kelompok/kelas yang lain dengan membuat pameran kecil, membuat perencanaan dan mempresentasikan rancangan aksi berkaitan dengan “Hiu Kepang”.
Pada tahap aksi nyata siswa melakukan kegiatan penyemaian benih, memindahkan bibit ke netpot, membuat Instalasi Hidroponik pada lahan yang sudah dipilih, melakukan pemantauan / pengamatan secara rutin, demonstrasi pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL) untuk Nutrisi Hidroponik oleh siswa, sedangkan tahapan terakhir dalam proyek, kegiatan yang dilaksanakan yaitu : selebrasi, membuat rencana pengembangan aksi, serta membuat refleksi dan solusi yang ditawarkan untuk menjaga keberlanjutan program.