PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH “BE JULIT”

Gambar 01. Kegiatan Jumat Literasi


A. PENDAHULUAN
Program Budaya Baca merupakan turunan dari Gerakan Literasi Sekolah yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu sebuah gerakan yang ditempuh untuk mewujudkannya pembiasaan membaca bagi peserta didik. Kemampuan dan keterampilan membaca merupakan dasar bagi pemerolehan pengetahuan, keterampilan, dan pembentukan sikap peserta didik. Hal ini juga berarti bahwa upaya mengembangkan budaya baca peserta didik sama halnya mengembangkan kemampuan literasi pada diri mereka, yaitu kemampuan untuk mencari, memahami, mengevaluasi secara kritis, dan mengelola informasi menjadi pengetahuan yang bermanfaat untuk pengembangan kehidupan pribadi dan sosialnya.

Literasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan tulis menulis. Secara sederhana literasi dapat didefinisikan sebagai kemampuan menulis dan membaca masyarakat dalam suatu negara. Literasi dimaksudkan untuk melakukan kebiasaan berfikir yang diikuti oleh sebuah proses membaca, menulis yang pada akhirnya apa yang dilakukan dalam sebuah proses kegiatan tersebut akan menciptakan karya. Literasi tidak sekedar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Salah satu cara agar anak memiliki keterampilan membaca adalah dengan membiasakan mereka sejak dini untuk membaca. Membaca mempunyai tujuan yang sangat luas dan mendasar yakni : a) membentuk budi pekerti luhur; b) mengembangkan rasa cinta membaca; c) merangsang tumbuhnya kegiatan membaca di luar sekolah; d) menambah pengetahuan dan pengalaman; e) meningkatkan intelektual; f) meningkatkan kreativitas; g) meningkatkan kemampuan literasi tinggi.

Pada kenyataannya membaca belum menjadi kebudayaan. Peserta didik sekolah dasar pada umumnya maupun peserta didik di SD Negeri 6 Melaya kurang tertarik untuk membaca, karena keinginan bermain pada umur mereka sangat besar. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menarik minat membaca adalah dengan menumbuhkan rasa ingin tahu dalam diri peserta didik dengan memberikan tanggung jawab masing-masing akan kebutuhan membaca untuk menambah pengetahuannya. Salah satu tanggung jawab yang diberikan sekolah yaitu dengan memberi kesempatan tiap anak untuk membaca lima belas menit sebelum pelajaran dimulai. Buku yang disediakan oleh sekolah berupa cerita fiksi, non fiksi maupun hasil karya berupa karangan, puisi, pidato hasil karya peserta didik itu sendiri yang dapat berguna bagi seluruh peserta didik. Belajar Jumat Literasi ("Be Julit") merupakan program kreatif yang dibentuk oleh para guru dengan program membaca bersama agar dapat menarik minat baca para peserta didik sehingga membangun Gerakan Literasi Sekolah yang dilaksanakan di SD Negeri 6 Melaya memberikan ikon yang menarik dan merupakan pengalaman yang terbaik atau best practice yaitu “Be Julit" (Belajar Jumat literasi) di SD Negeri 6 Melaya”.

B. TUJUAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) bertujuan:
  1. Menumbuhkembangkan budaya literasi membaca dan menulis siswa di sekolah,
  2. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat,
  3. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan,
  4. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca
C. PELAKSANAAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH
Tahapan pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah yang dilakukan di SD Negeri 6 Melaya yaitu Belajar Jumat literasi ("Be Julit") adalah sebagai berikut:
  1. Setiap hari Jumat, setelah doa bersama seluruh warga sekolah melakukan senam bersama dan menyanyikan lagu wajib Nasional, kemudian siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6 diajak berkumpul bersama di lapangan membentuk lingkaran bersama wali kelas masing-masing. Mengadakan berbagai kuis untuk meningkatkan keaktifan para peserta didik dan mengajak membaca cerita secara bergantian di setiap kelas.
  2. Seluruh siswa diberikan membaca cerita untuk mewakili kelasnya masing-masing.
  3. Untuk menunjukkan kompetisi dan penghargaan, setiap kegiatan jeda semester dilaksanakan perlombaan menulis sinopsis dan membaca puisi.
  4. Selain perlombaan menulis, para peserta didik juga diberikan penghargaan setiap membacakan cerita dengan menarik pada hari Jumat.
  5. Seluruh siswa mendengarkan cerita yang dibacakan siswa lain.
  6. Salah satu siswa memberikan kesimpulan atas cerita yang dibacakan oleh siswa lainnya.
  7. Diakhir program para siswa memberikan kesan dan pesan.
  8. Selain Belajar Jumat Literasi, para peserta didik juga diberikan fasilitas buku pada setiap kelas dan saran untuk membaca yang disebut pojok belajar.
  9. Para peserta didik diberikan waktu untuk membaca di pojok baca setiap jam istirahat bersama teman-temannya.
Pelaksanaan Be Julit mempertimbangkan tiga tahap literasi, yaitu :
1. Tahap Pembiasaan
a) Menyediakan fasilitas baca dan Pengadaan buku serta bahan baca
Penyediaan fasilitas baca dapat berupa tempat yang nyaman untuk membaca, seperti perpustakaan atau pojok baca di kelas masing-masing, maupun fasilitas berupa adanya pengadaan buku dan bahan baca di perpustakaan sekolah. Selain itu para wali kelas juga berinisiatif untuk memberikan cerita baru untuk bahan literasi.
Gambar 02. Kegiatan Literasi 15 Menit sebelum Masuk Kelas


b) Membaca setiap hari pada jam istirahat
Kegiatan ini merupakan upaya membiasakan membaca pada peserta didik.
  1. Guru memandu peserta didik untuk membaca minimal sepuluh menit.
  2. Guru dan peserta didik membaca selama sepuluh menit.
  3. Guru memotivasi peserta didik untuk gemar membaca.

c) Mengelola dan Menata pojok baca.
Pojok baca merupakan upaya mendekatkan peserta didik pada buku. Berikut ini salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengelola pojok baca.
  1. Guru kelas memandu peserta didik untuk membuat dan menghias pojok baca.
  2. Setiap peserta didik menyumbang satu buku untuk sudut baca.
  3. Ada peserta didik yang bertugas mengelola administrasi peminjaman buku.
  4. Peserta didik wajib meminjam buku untuk dibaca.

d) Satu Peserta Didik Satu Buku (1 tahun sekali)
Program ini bertujuan untuk menambah jumlah koleksi buku di perpustakaan sekolah.
  1. Peserta didik diminta membawa satu buku.
  2. Peserta didik membaca buku yang dimiliki.
  3. Peserta didik dapat meminjam buku yang lain di sekolah.

e) Wajib Kunjung Perpustakaan Sekolah
Kegiatan ini bertujuan memanfaatkan perpustakaan untuk menumbuhkan kegemaran membaca
  1. Pengelola perpustakaan memberikan jadwal kunjung ke perpustakaan kepada setiap guru mata pelajaran.
  2. Sesuai dengan jadwal, setiap guru mata pelajaran membawa peserta didik satu kelas untuk berkunjung ke perpustakaan.

f) Membacakan cerita.
Program ini bertujuan memotivasi peserta didik membaca lebih banyak lagi
  1. Guru memilih buku/cerita yang bermanfaat dan menarik untuk dibacakan di depan peserta didik.
  2. Guru membacakan cerita dengan ekspresi dan penghayatan yang tepat.
  3. Tanya jawab dengan peserta didik tentang cerita yang telah dibacakan.
  4. Pada tahap berikutnya, peserta didik secara bergiliran diminta membaca cerita menarik lain di hadapan teman sekelas.
  5. Diadadakan lomba membaca cerita bagi peserta didik setiap tahun.

2. Tahap Pengembangan
a) Mengelola dan Menata sudut baca
Mengelola sudut baca dapat dilakukan lagi di tahap pengembangan dengan menambahkan beberapa langkah. Berikut ini salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengelola sudut baca dalam tahap pengembangan.
  1. Guru kelas memandu peserta didik untuk membuat sudut baca.
  2. Setiap peserta didik menyumbang satu buku untuk sudut baca.
  3. Ketua Kelas / Wakil Ketua Kelas bertugas mengelola administrasi peminjaman buku.
  4. Peserta didik wajib meminjam buku untuk dibaca.
  5. Peserta didik membuat resume hasil bacaan.
  6. Peserta didik mengumpulkan hasil serume di meja guru.
  7. Guru kelas memeriksa resume sebulan sekali.
  8. Peserta didik membuat perayaan hasil membaca, misalnya menceritakan hasil bacaan di kelas.

b) Satu Jam Wajib Baca (seminggu sekali)
Kegiatan ini membiasakan peserta didik gemar:
  1. membaca buku yang disukai.
  2. membuat resume,
  3. mengisi jurnal membaca,
  4. menceritakan isi buku.

c) Kuis Membaca Pagi
Program ini membiasakan peserta didik dengan kegiatan membaca pada pagi hari. Medianya berupa papan yang dilengkapi kotak-kotak kecil sebanyak jumlah mata pelajaran di sekolah. Kotak-kotak ini untuk menempatkan kertas-kertas kuis di tiap mata pelajaran. Berikut ini panduan pelaksanaan Kuis Membaca Pagi
  1. Tiap peserta didik diminta untuk mencari teks (tidak lebih dari satu halaman) yang kemudian ditempel di kertas karton. Teks tersebut dilengkapi dengan soal yang dibuat oleh peserta didik sendiri.
  2. Tiap peserta didik diberi kode untuk menandai teks tersebut. Seluruh teks dari peserta didik ditempatkan di kotak yang telah disiapkan di kelas.
  3. Siapkan juga kartu pantau yang berisi tentang nomor urut, tanggal mengerjakan, identitas peserta didik, kode teks dan soal yang dikerjakan!
  4. Sepakati hari untuk melaksanakan program ini, misal setiap hari Jumat!
  5. Pada hari yang telah disepakati, seluruh peserta didik memilih kartu soal dan teks sesuai urutan daftar hadir kelas. Kegiatan dilaksanakan pagi hari sebelum jam pelajaran dimulai. Peserta didik bisa mengambil lebih dari 1 teks dan soal untuk dikerjakan bila waktunya masih mungkin.
  6. Usai membaca teks dan mengerjakan soal, peserta didik mengisi kartu pantau.

d) Penghargaan Membaca
Penghargaan ini bertujuan meningkatkan motivasi membaca peserta didik. Kegiatan penghargaan membaca yang dapat dilakukan antara lain:
  1. memilih pembaca buku terbanyak dalam tiga bulan,
  2. memberikan penghargaan dan hadiah buku pada waktu upacara sekolah.

3. Tahap Pembelajaran
a) Membaca Buku Cerita (satu jam, seminggu sekali)
Kegiatan ini membiasakan peserta didik untuk membaca sastra. Kegiatan membaca buku cerita dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
  1. membaca buku cerita,
  2. membuat ringkasan isi cerita,
  3. membuat bahan presentasi,
  4. menceritakan kembali pada teman atau kelompok.

b) Mading Kelas (terbit Setiap Pergantian Tema)
Kegiatan ini membiasakan peserta didik untuk menulis, mempublikasi, dan membaca karya secara berkala. Berikut ini beberapa kegiatan dalam majalah dinding (mading) kelas.
  1. membuat mading kelas,
  2. menulis berita,
  3. mempublikasikan berita di mading.

Gambar 03. Pembuatan Mading Kelas VI

c) Wajib Kunjung Perpustakaan Sekolah
Kegiatan ini sudah dikenalkan pada tahap pembiasaan. Dalam tahap pembelajaran, ada tambahan langkah terkait dengan tagihan akademik. Berikut ini alternatif langkah yang dapat dilakukan.
  1. Pengelola perpustakaan memberikan jadwal kunjung ke perpustakaan kepada setiap guru mata pelajaran.
  2. Sesuai dengan jadwal, setiap guru mata pelajaran membawa peserta didik satu kelas untuk berkunjung ke perpustakaan.
  3. Guru memberikan tugas untuk membaca buku yang berkaitan topik pembelajaran, membuat resume, dan berdiskusi.

D. KESIMPULAN
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Hal yang paling mendasar dalam praktik literasi adalah kegiatan membaca. Keterampilan membaca merupakan fondasi untuk mempelajari berbagai hal lainnya. Kemampuan ini penting bagi pertumbuhan intelektual peserta didik. Melalui membaca peserta didik dapat menyerap pengetahuan dan mengeksplorasi dunia yang bermanfaat bagi kehidupannya. Membaca memberikan pengaruh budaya yang amat kuat terhadap perkembangan literasi peserta didik. Keberhasilan Program “Be Julit” (Belajar Jumat literasi) sangat tergantung dari komitmen seluruh warga besar SD Negeri 6 Melaya dan pihak terkait secara kolaboratif.

Budaya membaca dengan program Be Julit dapat dilakukan di mana saja, hal ini dapat menumbuhkan sikap budi pekerti bagi peserta didik. Oleh karena itu diharapkan semua pihak terkait dapat ikut secara proaktif berperan dalam kegiatan ini sesuai dengan tupoksinya masing-masing.

Post a Comment for "PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH “BE JULIT”"